Asam lambung memiliki fungsi yang penting bagi sistem pencernaan. Namun jika asam lambung mulai tidak terkontrol dan naik. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi lambung. Selain terlambat makan, salah satu pemicu utama asam lambung naik adalah makanan.
Maka dari itu, kenali beberapa pantangan asam lambung berikut ini untuk mencegah kambuhnya penyakit asam lambung.
10 Daftar Pantangan Asam Lambung
1. Makanan Tinggi Lemak
Penderita asam lambung sebaiknya menghindari makanan yang tinggi lemak karena makanan ini dapat merangsang hormon yang menyebabkan lemahnya esofagus.
Akibatnya asam lambung naik dan menyebabkan sensasi nyeri ulu hati, kembung, dan mual. Selain itu makanan tinggi lemak dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Kopi (kafein)
Mengonsumsi kafein dalam kopi dapat membuat produksi asam lambung naik. Kafein juga dapat mengiritasi lambung dan mengurangi fungsi katup esofagus yang normal, yang bertanggung jawab untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Disamping itu, kafein juga dapat mengganggu tidur, yang dapat memicu stres dan memperburuk gejala asam lambung.
3. Minuman Beralkohol
Penderita asam lambung sebaiknya menghindari alkohol karena alkohol dapat merusak lapisan pelindung lambung, yang dapat menyebabkan iritasi, inflamasi, dan bahkan luka pada lambung.
Alkohol juga dapat mengganggu fungsi sfingter esofagus bagian bawah, yang berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Akibatnya, asam lambung naik ke kerongkongan dan memperburuk gejala asam lambung.
4. Makanan Pedas
Penderita asam lambung sebaiknya menghindari makanan pedas karena makanan pedas mengandung senyawa kimia seperti capsaicin yang dapat merangsang reseptor rasa sakit pada lambung dan meningkatkan produksi asam lambung.
Selain itu, makanan pedas juga merangsang produksi enzim dalam lambung, yang dapat merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan iritasi dan inflamasi. Akibatnya, makanan pedas dapat memperburuk gejala asam lambung dan menyebabkan masalah pencernaan lainnya.
5. Cokelat
Cokelat merupakan makanan yang sangat disukai banyak orang. Namun cokelat ini mengandung kafein dan teobromin, yang dapat merangsang produksi asam lambung dalam lambung.
Selain itu, cokelat juga mengandung lemak dan asam lemak jenuh, yang dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan.
Tidak hanya itu, beberapa jenis cokelat juga mengandung asam askorbat dan asam sitrat, yang dapat memicu iritasi pada lambung dan memperburuk gejala asam lambung.
6. Bawang-bawangan
Penderita asam lambung sebaiknya menghindari bawang-bawangan karena bawang mengandung senyawa sulfur yang menyebabkan asam lambung mudah naik.
Jadi, sebaiknya penderita asam lambung menghindari makanan yang mengandung banyak bawang-bawangan dan menggantinya dengan makanan yang lebih mudah dicerna dan tidak memicu produksi asam lambung.
7. Makanan Asin
Ketika kita mengonsumsi makanan yang tinggi garam, garam akan menarik cairan dari jaringan tubuh dan menghasilkan tekanan osmotik yang menyebabkan lambung memproduksi lebih banyak asam lambung.
Asam lambung yang berlebihan ini dapat merusak lapisan dinding lambung dan menyebabkan gejala seperti sakit perut, kembung, mual, dan mulas.
8. Tomat dan Kubis
Tomat dan kubis memiliki senyawa asam sitrat dan asam malat pada tomat serta asam askorbat pada buah kubis yang dapat merangsang produksi asam lambung dan menyebabkan iritasi pada dinding lambung.
Selain itu, kedua makanan tersebut juga termasuk jenis makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat proses pencernaan, sehingga meningkatkan risiko refluks asam lambung.
9. Makanan Asam
Ketika kita mengonsumsi makanan yang bersifat asam, misalnya buah-buahan seperti jeruk, lemon, atau anggur, maka akan meningkatkan kadar asam di dalam perut. Hal ini dapat memicu produksi asam lambung dan merangsang iritasi pada dinding lambung.
10. Makanan Bersantan
Santan merupakan bahan yang kaya lemak dan asam lemak jenuh, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Ketika lemak yang terkandung dalam santan mencapai lambung, proses pencernaan akan membutuhkan waktu lebih lama dan menunda pengosongan lambung.
Akibatnya, produksi asam lambung akan terus berlangsung dan berpotensi memicu refluks asam lambung.